KEPATUHAN PASIEN RAWAT JALAN POLI PARU DALAM PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) DI RUMAH SAKIT KARTIKA HUSADA JATIASIH BEKASI

Isi Artikel Utama

Marta Halim
Alifa Sabrina Sabrina
Muhamad Aris

Abstrak

Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi menular langsung yang disebabkan oleh Mycrobacterium tuberculosis. Secara global, diperkirakan 10 juta orang menderita TB pada tahun 2019. Meskipun terjadi penurunan kasus baru TB, Pada tahun 2015 – 2019 hanya terjadi penurunan kasus TB sebesar 9%, tetapi tidak cukup cepat untuk mencapai target penurunan kasus yaitu sebesar 20%. Kepatuhan minum obat merupakan faktor kunci keberhasilan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat Kepatuhan Pasien Rawat Jalan Poli Paru dalam penggunaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) di Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih. Metode penelitian yang  digunakan  adalah  metode deskriptif. Pengambilan sampel dalam penelitian ini berdasarkan pada kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukan kepatuhan tinggi berjumlah 10 pasien (24,39%), kepatuhan sedang berjumlah 28 pasien (68,29%) dan kepatuhan  rendah berjumlah 3 pasien (7,32%). Diperoleh kesimpulan bahwa tingkat kepatuhan minum obat pada pasien tuberkulosis di Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih memiliki kepatuhan sedang  (68,29%).

Rincian Artikel

Bagian
Articles

Referensi

1. Profil Kesehatan Indonesia 2020, h 149-150.
2. Global Tuberkulosis Report 2020-WHO.
3. Dinkes. Profil Kesehatan Kota Bekasi Tahun 2019, h 67-72
4. Kemenkes. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis 2014. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. 2014 hal 4-31.
5. Puspa, dkk. Tingkat kepatuhan penggunaan obat pada pasien tuberkulosis di Rumah Sakit Mayjen H.A. Thalib Kab. Kerinci tahun 2015. Jurnal Sains Farmasi & Klinis: 2016 h 120.
6. Guling, dkk. Gambaran kepatuhan pasien dalam pengobatan tuberkulosis di poli klinik paru Rumah Sakit Bastira Cimahi tahun 2015. Jurnal Health Sains: Vol.2, No.2 2021 h 185-186.
7. World Health Organization. (2003). Adherence to Long-Term Therapies: Evidence for Action. Geneva: World Health Organisation.
8. Photovoice. Pendekatan riset kualitatif: Trans Info Media, Jakarta 2021 h 87.
9. Lestari S., Chairil, HM., 2017. Faktor yang mempengaruhi kepatuhan penderita TBC untuk Minum Obat Anti Tuberkulosis. Motorik: Journal of health science.
10. Al-Qazaz, H.K. dkk, 2010. The eight-item Morisky Medication Adherence Scale MMAS: Translation and Validation of the Malaysian version. Tuberkulosis Research and Clinical Practice.90 h 216-221.
11. Nasir, dkk, 2015. Buku Ajar: Metodologi Penelitian Kesehatan, konsep pembuatan karya tulis dan Thesis untuk Mahasiswa Kesehatan: Nuha Medika, Yogyakarta.
12. Morisky., D.E., Munter, p. 2009. New medication adherence scale versus pharmacy fill rates in senior with hypertention. American jurnal of manged care.15(1) h 59-66.
13. Morisky, D.E., dan DiMatteo, M.R., 2011. Improving the measurement of self-reported medication nonadherence: response to Author. Jurnal of Clinical epidemiology.64: h 255-257.
14. Presiden Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, h 2, 42, 4-5.
15. Presiden Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan, h 2.
16. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi Perizinan Rumah Sakit, h 12.
17. Novita, dkk. Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih 2017, h 16-17.
18. Notoadmojo, S. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. (2010, 2012, 2014, 2018) h 176-177
19. Wahyuni, 2009. metodologi penelitian bisnis bidang kesehatan. Yogyakarta, Fitriamaya.
20. Sugiyono,(2016, 2019). metode penelitian bisnis. bandung: CV. Alfabeta.
21. Infodatin,(2018). Pusat data dan informasi kementerian kesehatan RI 2018: Jakarta
22. Made agus nurjana. Faktor resiko terjadinya tuberkulosis paru usia produktif (15-49 tahun) di indonesia. Media litbangkes, vol.25 No.3 hal. 165-170 september 2015.
23. Sukma sahadewa, dkk. Hubungan tingkat pencahayaan, kelembaban udara dab ventilasi udara dengan faktor kejadian TB paru BTA positif di desa Jatikalang Kec. Krian Kab. Sidoarjo. Jurnal Ilmiah kedokteran wijaya kusuma 8 (2):118-130, September 2019.
24. Dizky Ramdani P.P, Dkk. Hubungan antara kepatuhan minum obat (MMAS-8) dan kualitas hidup (WHOQOL-BREF) penderita tuberkulosis di puskesmas kota Bandung. Indonesian Jouenal Of Pharmaceutical Education No.1 Vol 2 Hal. 86-97 tahun 2021
25. Apri Budianto, Rina Halima I. Usia dan pendidikan berhubungan dengan perilaku kepatuhan minum obat pada penderita TB paru di puskesmas pringsewu. Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol.4 No.8 tahun 2015.
26. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas),(2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2018: Jakarta.