GAMBARAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK ORAL TANPA RESEP DOKTER PADA MASYARAKAT RW 010 KELURAHAN JATINEGARA KECAMATAN CAKUNG JAKARTA TIMUR PERIODE MARET – MEI 2019
Isi Artikel Utama
Abstrak
Pemberian antibiotik seharusnya memperhitungkan riwayat penyakit yang dialami pasien sebelumnya. Konsumsi antibiotik pasien juga harus diperhatikan, seperti jenis, dosis, dan masa pemberian antibiotik. Buruknya pengawasan penjualan antibiotik tanpa resep dokter membuat masyarakat bebas membeli antibiotik kapanpun dan dimanapun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran penggunaan antibiotik oral tanpa resep dokter pada masyarakat RW 010 Kelurahan Jatinegara Kecamatan Cakung Jakarta Timur Periode Maret – Mei 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Dari hasil penelitian didapatkan gambaran penggunaan antibiotik oral tanpa resep dokter masih banyak digunakan masyarakat, berdasarkan cara masyarakat mendapatkan obat antibiotik oral yaitu dengan membeli sendiri di apotek tanpa resep dokter sebanyak 121 responden (45,83%) dan masyarakat yang membeli obat antibiotik oral di toko obat yaitu sebanyak 108 responden (40,91%), dan masyarakat yang mendapatkan antibiotik dengan cara membeli dengan resep dokter yaitu sebanyak 35 responden (13,26%). Golongan antibiotik oral yang banyak digunakan masyarakat tanpa resep dokter adalah golongan penisilin yaitu sebanyak 176 responden (66,67%), sedangkan yang paling sedikit digunakan adalah golongan makrolida yaitu sebanyak 23 responden (8,71%). Alasan masyarakat menggunakan obat antibiotik oral tanpa resep dokter yaitu karena sebelumnya pernah diresepkan oleh dokter sebanyak 97 responden (36,74%), dan alasan disarankan oleh teman atau saudara yaitu sebanyak 21 responden (7,96%). Keluhan sakit yang sering dialami masyarakat pada penggunaan obat antibiotik oral tanpa resep dokter yaitu sebagai pereda nyeri atau sakit sebanyak 96 responden (36,36%), dan keluhan sakit yang paling jarang dialami yaitu sebagai obat jerawat sebanyak 23 responden (8,71%).
Rincian Artikel
Referensi
Anna LK. Dampak Penggunaan Antibiotik yang Irasional. Jakarta: 2009. https://www.google.co.id/amp/s/amp.kompas.com/lifestyle/read/2009/09/17/11223219/dampak.penggunaan.antibiotik.yang.irasional
Budi S, Eva S, Sekartuti, Astuti L. Riset Kesehatan Dasar. Jawa Tengah; 2013, h 40.
Carl L, Josep MC. The Sale of Antibiotics without Prescription in pharmacies in Catalonia, Spain, Clinical Infectious Disease Oxford Journal; 2009, 48 (10) h 1345-49.
El Manan. Buku Pintar Swamedikasi. Yogyakarta: Saufa; 2014.
Fernandez BAM. Studi Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Dokter di Kabupaten Manggarai dan Manggarai Barat – NTT. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Farmasi Universitas Surabaya; 2013, h 1.
Gunawan SG, Setiabudy R, Nafrialdi, editor. Farmakologi dan Terapi Edisi 5.5 ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2012.
Ihsan S, Kartina, Akib NI. Studi Penggunaan Antibiotik Non Resep di Apotek Komunitas Kota Kendari. Kendari, Sulawesi Tenggara: Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo; 2016, h 272.
Jaypee brothers medical publisher. Antimicrobial drugs: general consideration, Essential of medical pharmacology. KD Tripathi; 2008, h 666,668-70.
Katzung, BG. Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi 12. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2014, h 920-24.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2015 tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit, h 14-20.
Ningrum WA. Gambaran Penggunaan Antibiotik Oral Tanpa Resep Dokter. Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Jakarta; 2012, h 39-40.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian, h 7.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016. Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
Setiabudy. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: FKUI; 2007, h 33.
Siswandono BS. Kimia medisinal edisi 2. Jakarta: Airlangga University Press; 2000, h 41-3.
Siswoyo. Waspadai Bahayanya Antibiotik. Available online at Basic and Clinical Pharmacology, 3rd edition. California: Lange Medical Book; 2010, h 34.
Sukorjo W. Sasaran Tepat Antibiotik. Jakarta: Kompas; 2 Januari 2010, h 33-4.
Supardi S, Surahman. Metodologi Penelitian Untuk Mahasiswa Farmasi. TIM : Jakarta : 2014 h 115.
Surachman AA. Gambaran Pengetahuan Masyarakat terhadap Penggunaan Antibiotik di wilayah Cipinang Muara RW 03 Kecamatan Jatinegara. Karya Tulis Ilmiah, Akademi Farmasi IKIFA; 2015, h 16.