https://epik.ikifa.ac.id/index.php/journals/issue/feed Jurnal Ilmu Farmasi Terapan dan Kesehatan 2024-02-12T08:38:12+00:00 Ika Agustina ika.agustina89.kai@gmail.com Open Journal Systems https://epik.ikifa.ac.id/index.php/journals/article/view/93 UJI STABILITAS SEDIAAN LIP CREAM DENGAN VARIASI KONSENTRASI PEWARNA ALAMI EKSTRAK ETANOL BUNGA KECOMBRANG (Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm.) 2024-01-31T06:13:49+00:00 Rani Prabandari Rani pramestikanar@gmail.com Pramestika Nur Azmi Ramadhani pramestikanar@gmail.com Dina Febrina pramestikanar@gmail.com <p><em>Lip cream</em> adalah bentuk sediaan semi-padat yang digunakan untuk menjaga kelembaban bibir dalam jangka waktu lebih panjang dibandingkan dengan penggunaan sediaan padat. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai pewarna alami pada <em>lip cream</em> adalah bunga kecombrang (<em>Etlingera elatior</em> (Jack) R.M.Sm.). Tujuan dari penelitian ini adalah menformulasikan ekstrak etanol bunga kecombrang sebagai pewarna alami dalam sediaan <em>lip cream</em>. Metode penelitian yang dilakukan secara eksperimental yang meliputi pembuatan ekstrak, formulasi sediaan menggunakan ekstrak bunga kecombrang dengan konsentrasi 1,5%, 3% dan 6%. Pemeriksaan mutu fisik sediaan seperti uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya oles, uji daya sebar, uji daya lekat, uji stabilitas, uji kesukaan (hedonik) dan uji iritasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa sediaan <em>lip cream</em> dengan konsentrasi 1,5% berwarna cream kecoklatan, konsentrasi 3% berwarna coklat dan konsentrasi 6% berwarna coklat kemerahan. Semakin bertambah konsentrasi ekstrak bunga kecombrang yang digunakan dalam formula maka semakin bertambah pekat warna sediaan <em>lip cream</em> yang dihasilkan. Hasil uji stabilitas cycling test menunjukkan semua formula stabil dilihat dari hasil organoleptik, homogenitas, pH, daya oles, daya sebar dan daya lekat selama penyimpanan. Sediaan formula 3 konsentrasi 6% ekstrak bunga kecombrang paling disukai oleh panelis, sebanyak 15 panelis memberikan penilaian sangat suka dan sebanyak 5 panelis memberikan penilaian suka. Dari hasil uji iritasi menunjukan bahwa&nbsp; seluruh formula bersifat iritasi sangat ringan.</p> 2024-01-30T10:13:33+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmu Farmasi Terapan dan Kesehatan https://epik.ikifa.ac.id/index.php/journals/article/view/94 STUDI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) PADA TIKUS PUTIH 2024-02-12T08:38:12+00:00 Vinda Merlani vindamerlani24@gmail.com Dina Febrina dinafebrina@uhb.ac.id Sunarti sunarti@uhb.ac.id <p>Sejak zaman dahulu bahan alami atau obat tradisional, terutama yang diperoleh dari tumbuhan, telah dimanfaatkan secara turun-temurun sebagai sumber pengobatan dan pencegahan penyakit. Salah satu contoh obat tradisional yang berasal dari tumbuhan adalah bunga telang, yang memiliki potensi efek farmakologis yang signifikan untuk mengobati berbagai jenis penyakit. Suatu senyawa tanaman dapat dianggap aman jika lolos uji toksisitas pada hewan coba dan secara klinis aman untuk dikonsumsi, oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui LD50 dan spektrum efek toksik. Metode penelitian yang dilakukan secara eksperimental meliputi pembuatan ekstrak, uji toksisitas akut ekstrak bunga telang dengan metode fixed dose. Berdasarkan hasil penelitian, uji pemberian ekstrak etanol dari bunga telang tidak menunjukkan adanya bukti toksisitas, berdasarkan kriteria masuk kategori 5/unclassified dan ekstrak etanol bunga telang termasuk kategori toksik sedang karena mempunyai nilai LD50 &gt;2000 mg/KgBB.</p> 2024-01-30T10:17:44+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmu Farmasi Terapan dan Kesehatan https://epik.ikifa.ac.id/index.php/journals/article/view/95 UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI AIR, n-HEKSAN DAN ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL BIJI JAGUNG UNGU (Zea mays var Ceratina Kulesh) 2024-01-31T06:05:28+00:00 Nur Faidah nur.faidah2527@gmail.com Dina Febrina dinafebrina@uhb.ac.id Rani Prabandari raniprabandari@uhb.ac.id Adita Silvia Fitriana aditasilvia@uhb.ac.id <p>Jagung ungu mengandung kandungan komponen antosianin yang berfungsi sebagai senyawa antioksidan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Antioksidan sebagai senyawa yang bisa mencegah reaksi oksidasi dengan cara mengikat molekul yang sangat reaktif dan radikal bebas, maka bisa menghambat adanya kerusakan sel. Senyawa fenolik dan flavonoid ialah metabolit sekunder yang terdapat di seluruh tumbuhan yang mana mempunyai peran terhadap aktivitas antioksidan, semakin besar kandungan senyawa fenol maka aktivitas antioksidannya semakin besar. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kadar fenolik total, flavonoid total dan aktivitas antioksidan dari fraksi air, n-heksan dan etil asetat biji jagung ungu. Hasil penelitian menunjukan fraksi etil asetat biji jagung ungu memiliki kandungan fenolik total paling tinggi yaitu 61,64 ± 14,62 mg GAE/gram diikuti dengan fraksi n-heksan 20,559 ± 0,06 mg GAE/gram dan fraksi air 13,86 ± 0,08 mg GAE/gram sedangkan hasil flavonoid total fraksi biji jagung ungu dari yang terbesar yaitu fraksi etil asetat 5,269 ± 0,019 mg QE/gram, fraksi n-heksan 0,669 ± 0,054 mg QE/gram, fraksi air 0,591 ± 0,043 mg QE/gram. Hasil aktivitas antioksidan pada biji jagung ungu dengan nilai &nbsp;yaitu fraksi etil asetat yaitu 9,51 ppm, fraksi n-heksan 11,35 ppm dan fraksi air 11,64 ppm termasuk kedalam kategori sangat kuat dikarenakan &lt;50 ppm. Hasil aktivitas antioksidan dari kontrol positif asam galat yaitu 7,950 ppm, kuersetin 9,005 ppm dan vitamin C yaitu 9,021 ppm.</p> 2024-01-30T10:20:59+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmu Farmasi Terapan dan Kesehatan https://epik.ikifa.ac.id/index.php/journals/article/view/98 Gambaran Kesesuaian Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Pasien Umum Rawat Jalan Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Citra Harapan Bekasi Bulan Maret 2023 2024-01-31T06:03:47+00:00 Alifa Sabrina alifasabrina@ikifa.ac.id Bayu Dwi Handono bayudwihandono@gmail.com Umul Angga Brahmono brahmono.angga27@gmail.com Popi Sumiati popisumiati@gmail.com <p>Salah satu standar pelayanan minimal rumah sakit adalah waktu tunggu. Waktu tunggu merupakan salah satu komponen yang menyebabkan ketidakpuasan pasien, apabila pasien merasakan pelayanan yang diterima tidak sesuai dengan harapan, maka tidak terjadi adanya loyalitas pasien. Salah satu mutu yang ingin dicapai instalasi farmasi rumah sakit yaitu dapat meminimalkan waktu tunggu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesesuaian waktu tunggu pelayanan resep obat pasien umum rawat jalan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Citra Harapan Bekasi terhadap Kepmenkes RI No 129 tahun 2008. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang dilakukan secara observasional dengan mencatat waktu tunggu pelayanan resep. Sampel diambil dengan metode <em>accidental sampling </em>yaitu dengan mengambil data yang dapat tercatat selama waktu penelitian. Jumlah sampel dalam penelitian ini ada 107 lembar resep. Hasil penelitian menunjukkan persentase kesesuaian waktu tunggu pelayanan resep obat pasien umum rawat jalan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Citra Harapan yaitu untuk resep obat jadi ada 72 lembar resep yang sesuai atau sebesar 83,72% dengan rata-rata waktu tunggu 18 menit 32 detik, dan yang tidak sesuai ada 14 lembar atau sebesar 16,28% dengan rata-rata waktu tunggu 34 menit 57 detik. Sedangkan untuk obat racikan ada 19 lembar resep yang sesuai atau sebesar 90,48% dengan rata-rata waktu tunggu 30 menit 3 detik, dan yang tidak sesuai ada 2 lembar atau sebesar 9,52% dengan rata-rata waktu tunggu 68 menit 5 detik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan waktu tunggu pelayanan resep obat pasien umum rawat jalan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Citra Harapan yang memenuhi kesesuaian untuk obat jadi sebesar 83,72% dan untuk obat racikan 90,48%.</p> 2024-01-30T10:23:42+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmu Farmasi Terapan dan Kesehatan https://epik.ikifa.ac.id/index.php/journals/article/view/104 Hubungan Faktor Demografi Dengan Pengetahuan Cara Pembuangan Obat Keras Yang Baik di Kelurahan Penggilingan 2024-01-31T06:02:38+00:00 Muhammad Fathan muhammadfathan@ikifa.ac.id Guruh Subagya guruhsubagya@ikifa.ac.id Meiana Dwi Andini meianadwiandini@ikifa.ac.id <p>Pengetahuan masyarakat mengenai dunia kesehatan terutama obat masih sangat terbatas, padahal obat merupakan bahan yang mudah kita temukan di sekitar kita. Obat harus selalu digunakan secara benar agar memberikan manfaat klinik yang optimal. Pembuangan obat merupakan suatu masalah penting di Indonesia. Dalam skala rumah tangga, Pembuangan atau pemusnahan obat yang kurang tepat dapat memunculkan potensi terjadinya daur ulang ilegal kemasan atau produk obat kadaluarsa, selain itu obat berpotensi mencemari lingkungan apabila tidak dibuang dengan cara yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan faktor demografi dengan pengetahuan cara Pembuangan obat keras yang baik di Kelurahan Penggilingan Jakarta Timur. Penelitian ini merupakan penelitian&nbsp; non&nbsp; eksperimental&nbsp; dengan&nbsp; jumlah&nbsp; responden&nbsp; sebanyak 165 orang.&nbsp; Metode penelitian&nbsp; ini&nbsp; merupakan&nbsp; penelitian&nbsp; kuantitatif.&nbsp; Berdasarkan&nbsp; hasil&nbsp; penelitian&nbsp; diketahui bahwa pengetahuan responden tentang penggunaan obat bebas dan bebas terbatas secara keseluruhan&nbsp; memiliki&nbsp; pengetahuan&nbsp; cukup&nbsp; 76&nbsp; responden&nbsp; (46%),&nbsp; pengetahuan&nbsp; baik&nbsp; 64 responden&nbsp; (39%)&nbsp; dan&nbsp; pengetahuan&nbsp; kurang&nbsp; 25&nbsp; (15%).&nbsp; Uji&nbsp; statistik&nbsp; menunjukkan&nbsp; tidak terdapat&nbsp; hubungan&nbsp; antara&nbsp; Usia dengan&nbsp; Pengetahuan&nbsp; cara&nbsp; pembuangan obat keras, terdapat hubungan antara jenis kelamin, Pendidikan dan pekerjaan dengan pengetahuan cara pembuangan obat di kelurahan Penggilingan Jakarta Timur.</p> 2024-01-30T10:26:25+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmu Farmasi Terapan dan Kesehatan